Nama : Konstansius Liam Sulung
MatKul: Struktur
Hewan (B)
Dosen : Nelsiani Tobungan S.Pd.,M.Sc.
Fakultas Teknobiologi,
Atma Jaya University Of Yogyakarta
Mekanisme
Perubahan Warna pada Bunglon
Bunglon
Surai
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Sauria
Famili :Agamidae
Genus : Bronchocelia
Spesies : B. Jubata
Mekanis perubahan warna itu
sendiri pada bunglon terdapat dibagian
otak yang bernama epitalamus, pada manusia bagian ini tidak berkembang saat
terjadi perkembangan embrio dalam janin ibu. Epitalamus ini bermanfaat untuk
menginformasikan adanya cahaya yang masuk. Epitalamus akan mengolah rangsang
yang masuk kemudian menghantarkannya ke seluruh saraf tepi di seluruh permukaan
kulit bunglon, untuk mengubah warna kulit. Perubahan warna kulit ini dibantu
oleh hormon dan pigmen(zat warna pada kulit) untuk mengubah susunan pola
warnanya sehingga terekspresikan sesuai dengan sinyal saraf yang diterimanya.
Hormon
yang berperan dalam proses ini yaitu Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) yang
disekresikan oleh kelenjar hipofisis tepatnya pada lobus intermedia. Hormone
ini mempengaruhi perubahan warna kulit, dimana pada Reptil, Amphibi, dan Pisces
berkembang baik sedang pada mamalia kurang berkembang. Untuk dapt
memperlihatkan efek biologis, hormon harus berinteraksi dengan sel sasaran
melalui reseptor khusus yang disebut reseptor hormon. Interaksi hormon ini
biasabya terjadi melalui pembentukan kompleks hormone reseptor. Reseptor
hormone pada sel sasaran biasanya berupa protein besar dengan bentuk tiga
dimensi. Protein tersebut hanya akan berikatan dengan hormone tertentu yang
sesuai dengan analognya yaitu senyawa yang mempunyai gugus fungsional sama dengan
gugus fungsional hormone tersebut. Kurang lebih seperti itulah mekanisme aksi
oleh suatu hormon.
Sebuah
pigmen warna kuit yang disebut melanin juga membantu bunglon berubah
warna. Melanin serat seperti sarang laba-laba dapat menyebar melalui lapisan
sel pigmen. Kehadiran mereka menyebabkan kulit menjadi lebih gelap.Pada
dasarnya, kulit bunglon terdiri dari sel-sel khusus yang memiliki warna
atau pigmen di dalamnya. Sel-sel ini terletak di lapisan bawah kulit luar
bunglon. Lapisan-lapisan ini berisi sel yang terkait erat satu sama lain yang
disebut
chromatophores. Lapisan
ini memantulkan cahaya dan dipenuhi melamin pigmen alami. Lapisan atas
chromatophores memiliki pigmen merah atau kuning, sedang lapisan bawah memiliki
pigmen biru atau putih.
Perubahan
warna pada bunglon berawal bari ketika mata bunglon menangkap warna lingkungan
sekitarnya, kemudian cahaya ini disalurkan ke bagian epitalamus. Selanjutnya,
epitalamus akan mengolah rangsang yang masuk lalu menghantarkannya ke seluruh
saraf tepi di semua permukaan kulit bunglon dan chromatophore akan menangkap
pesan dari otak tersebut. Dengan begitu, chromatophore akan membesar atau
mengecil. Membesar atau mengecilnya chromatophore akan mengakibatkan
pigmen-pigmen bercampur dan akan membentuk warna yang menyerupai lingkungan
sekitarnya.Namun tidak hanya karena rangsang cahaya saja yang dapat merangsang
bunglon untuk merubah warnanya, tetapi suhu tubuh, tingkat tekanan, dan perubahan
suasana hati seperti terkejut, stress, takut, birahi biasanya juga
diekspresikan dengan merubah warna kulitnya.
Karena
faktor-faktor tersebut, sinyal neurotransmitter tertentu pada sel
chromatophores akan berkontraksi dan akan menyebabkan warna kulitnya berubah.Ketika
bunglon cokelat memutuskan untuk beristirahat di bawah sinar matahari. Otak
bunglon memberitahu sel-sel kuning di kulit untuk menjadi lebih besar daripada
sel biru di bawah ini. Tiba-tiba bunglon berubah menjadi hijau. Wana ini lebih
terang sehingga membantu kulit memantulkan sinar matahari cerah. Dalam hal ini,
berarti bunglon telah mendapat rangsang berupa cahaya. Sedangkan rangsang
berupa suhu, misalnya ketika seekor bunglon dingin, akan berubah warna lebih
gelap. Karena warna gelap menyerap panas lebih dari yang ringan. Namun dari
beberapa faktor di atas, yang paling mungkin menyebabkan perubahan warna ialah
suasana hati. Misalnya ketika bunglon sedang meras tenang, bisa saja warna yang
nampak adalah warna hijau karena sel kuningnya tidak terlalu melebar sehingga
masih bisa memantulkan sel biru dari bawahnya. Sementara pada bunglon yang
marah bisa saja warna yang nampak adalah kuning, karena selnya melebar semua
sehingga tidak menampakkan refleksi warna biru. Atau disaat bunglon merasa terancam
, ia akan mengubah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar