Minggu, 07 Juni 2015

Teori Sel (The Application of Conjoined Twins)

I.                    PENDAHULUAN
Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang memperlajari tentang sel. Sedangkan sel sendiri adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup. Dengan adanya kesatuan struktural dan fungsional sel ini beberapa ahli biologi banyak memberikan teori-teori yang berhubungan dengan sel, yang didalamnya memberikan pengamatan dan penelitian. Diantara penelitian para ahli ini mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup itu terdiri atas sel. Konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan struktural makhluk hidup.
Dengan ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam teori teori sel yang diungkapkan oleh beberapa para ahli yang selama ini sebagaian orang tidak mengetahuinya serta untuk mengetahuitentang teori biologi sel (struktur dan fungsi sel) dan juga mengetahui macam-macam sel berdasar keadaan inti dan juga mengetahui macam-macam sel berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya.
Pengertian Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun Mahluk Hidup. Definisi tentang pengertian sel tersebut mungkin sedikit sukar untuk dipahami, oleh karena itu definisi Sel dapat kita sederhanakan. Sel adalah satuan terkecil penyusun Mahluk Hidup. Tubuh kita (manusia) terdiri dari beribu-ribu atau bahkan berjuta sel-sel, begitu pula dengan Tumbuhan dan Hewan.
Sel berasal dari bahasa Latin “cella ” yang berarti ruangan berukuran kecil. Maka sel merupakan unit ( kesatuan zahra ) terkecil organisasi yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologi. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel, karena itulah sel dapat berfungsi secara autonomy asalkan kebutuhan hidupnya terpenuhi.Organime Multiseluler dan Organisme Uniseluler.
Dalam teori sel itu sediri ada dua teori yang mendasari yaitu teori klasik dan teori modern. Teori klasik mengatakan bahwa; semua organisme hidup itu disusun oleh satu sel atau banyak sel, sel itu sendiri merupakan unit dasar dari kehidupan dari suatu organisme, semua sel selalu berasal dari sel sebelumnya, sel merupakan kesatuan struktutral, fisiologi, dan organisme dalam makhluk hidup, sel mempertahankan keberadaan ganda pertama sebagai identitas yang berbeda dan kedua adalah sebuah blok bangunan dalam membangun organisme.
Teori modern hampir sama dengan teori klasik namun ada sedikit perbedaan. Teori modernmenyatakan bahwa sel merupakan unit dasar dari struktur dan fungsi dalam organisme hidup, semua sel berasal dari sel yang telah ada melalui proses pembelahan sel, aliran energi (metabolisme genetik DNA) yang berpindah dari sel ke sel selama proses pembelahan sel, pada dasarnya semua sel sama dengan komposisi di dalam spesies yang serupa, semua makhluk hidup dibangun oleh satu sel atau banyak sel, beberapa organisme yang terdiri dari hanya satu sel dikenal sebagai organisme uniseluler, sedang kan organisme lainnya bersifat multiseluler, yang terdiri dari jumlah sel, kegiatan organisme tergantung pada total aktivitas sel secara independen.
Teori – teori sel menurut beberapa para ahli:
1.      Menurut Robert Hooke ((1665), meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Robert Hooke melihat bahwa sayatan gabus tersebut tersusun atas ruangan-ruangan kecil. Hooke memberi nama ruangan-ruangan kecil tersebut dengan nama sel.
2.      Menurut Felix Dujardin (1835), ahli biologi berkebangsaan Prancis, menemukan bahwa banyak mikroorganisme yang tersusun atas satu sel saja. Dujardin juga mengamati bahwa bahan atau substansi dari semua sel hidup adalah sama.
3.      Menurut  Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann (1838), menyatakan bahwa semua tumbuhan tersusun atas sel-sel.Shcleiden dan Schwan kemudian menduga bahwa sel adalah komponen dasar dari seluruh makhluk hidup.
4.      Rudolf Virchow (1858),  seorang ahli biologi dari Jerman mengemukakan teori bahwa semua sel berasal dari sel lainnya melalui proses pembelahan.
5.      Menurut Rene Joachim Henri Dutroche (1776), bahwa sel bukan hanya unit struktural tetapi juga fisiologis. Henri Dutrochet juga mengemukakan Seluruh jaringan organik adalah sel bulat kecil yang disatukan oleh kekuatan adesif sedarhana. Dengan demikian, jaringan adalah kumpulan sel yang mengalami modifikasi.
6.      Menurut Max Schultze (1825) Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. sel merupakan kesatuan fungsional


II.                PEMBELAHAN SEL

Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi dua atau lebih sel anak.Pembelahan sel biasanya merupakan bagian kecil dari suatu siklus sel yang lebih besar. Pembelahan sel ada dua yaitu sebagai berikut:
a.       Pembelahan sel secara sempurna
1.      Mitosis
Proses pembelahan sel ini terjadi pada kebanyakan sel tubuh. Dalam mitosis 2 sel anak yang secara genetik identik dihasilkan dari satu sel induk tunggal. Sebelum pembelahan sel, replikasi DNA telah terjadi sehingga ada DNA jumlah ganda dan kromosom mengandung dua kromatid saudara identik. Mitosis dibagi menjadi beberapa tahap. Profase ditandai oleh pembentukkan spiral benang kromosom menjadi kumparan untuk membentuk kromosom yang dapat diidentifikasi secara mikroskopik: membran inti dan nukleolus menghilang dan benang mitosis terbentuk kumparan. Pada metafase, kromosom mendapat dan nampak jelas sebagai struktur tersendiri. Sentromer kromosom menempel pada pipamikro kumparan mitosis dan kromosom lurus di tengah sel sepanjang kumpran tersebut. Anafase ditandai oleh pembelahan kromosom sepanjang sumbu longitudinalnya membentuk 2 kromatid anakan dan perpindahan setiap kromatid pasangan menuju ujung sel yang berlawanan. Tolofase yang mengakhiri mitosis, ditandai oleh pembentukkan kembali membran inti dam nukleolus, dan duplikasi sentriolus serta pembelahan sitoplasma membentuk 2 sel anakan.
2.      Meosis
Meiosis terjadi melalui 2 tahap yaitu meosis I dan Meosis II. Tahap meisosis I terdiri atas profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I.Tahap meisosis II terdiri atas profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Pembelahan sel meskipun tahap meiosis mirip dengan mitosis, terdapat perbedaan besar pada perilaku kromosom dalam kedua proses tersebut. Dua tahap pembelahan meiosis menghasilkan empat sel haploid dari satu sel diploid. Pada pembelahan meisosis I terjadi pemisahan kromosom homolog ke dalam dua sel anak. Pembelahan meiosis II tidak diikuti oleh fase S pada interfase sehingga replikasi DNA dan duplikasi kromosom tidak terjadi pada kedua sel anak.

b.      Pembelahan tidak sempurna

Pembelahan tidak sempurna contohnya pada bayi kembar siam. Kembar siam adalah keadaan anak kembar di mana tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kembar siam merupakan bentuk paling langka dari kembar lainnya, di perkirakan 1:200 dari kehamilan identik dan selalu identik. Kemungkinan untuk bertahan hidup serta tumbuh sangat sedikit karena kembar siam ini resiko nya sangat tinggi. Diagnois dini serta USG sangat berperan penting dalam hal ini.
Kembar siam di kalsifikasikan kedalam beberapa jenis yaitu:
·         Thorax ( thoracopagus ) merupakan dimana kedua tubuhnya menyatu di bagian dada.
·         Omphalopagus merupakan dimana kedua tubuh menyatu di bagian perut.
Pygopagus yang merupakan dimana kedua tubuh menyatu di bagian bokong atau pantat si bayi.
·         Ischiopagus merupakan dimana kedua tubuh bayi menyatu di bagian pelvin dan hanya memiliki satu organ kelamin.
·         Cephalopagus merupakan dimana kedua tubuh bayi menyatu di bagian tengkorak, biasanya di tipe ini ada bayi yang satu badan dan memiliki 2 kepala, dua badan dan hanya memiliki 1 tengkorak dan saling menyatu.
·         Rachipagus merupakan diaman kedua tubuh menyatu di bagian punggung.
Jenis kembar siam yang sering terjadi adalah thoracopagus dimana 19 % dari jenis lain sering terjadi. Tingkat kelangsungan hidup secara keseluruhan untuk kembar siam adalah sekitar 25 % dan sering terjadi pada jenis kelamin perempuan dengan perbandingan 3:1 , Dua teori telah diusulkan untuk menjelaskan pengamatan ini : proses X - inaktivasi tumpang tindih dengan waktu kembar monozigot dan dengan demikian dapat langsung berkontribusi pada pengembangan kembar monozigot , dan kariotipe XX dapat memberikan manfaat kelangsungan hidup. Dua teori yaitu; teori tradisional fisi dan teori fusi. Teori tradisional fisi mengatakan;di mana telur yang telah dibuahi membelah sebagian dan kembar siam mewakili tertunda pemisahan massa embrio setelah hari 12 pembuahan. Teori Fusi mengatakan; kembar siam terjadi setelah sel telur dibuahi dan terbagi menjadi 2. Ketika dua baru dipisahkan embrio kemudian berada di dekat satu sama lain, dan menempel pada sel lain dari jenis yang sama.
Ada beberapa penyebab terjadinya kembar siam sebagai berikut:
1.      Pada pembelahan pertama: diamnionik dimana rahim memiliki dua selaput ketuban, sedangkan dikorionik dimana rahim memiliki dua plasenta.
2.      pada pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat
3.      pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya satu, tapi bayi masih membelah dengan baik.
4.      Pada pembelahan keempat, rahim hanya memiliki 1 plasenta dan 1 selaput ketuban, kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Karena waktu pembelahannya terlalu lama, sel telur menjadi berdempet. Jadi, kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.
Gambar 1. Kembar siam ( Pygoagus dan Ischiopagus).
Gambar 2. Kembar siam (Thoracopagus, Omphalopagus dan Rachiopagus).
Gambar 3. Kembar siam ( Thoracopagus).
Menurut seorang bidan ahli kandungan mengatakan ada beberapa tips mencegah kembar siam sebagai berikut:
1.      Cobalah Untuk Menghindari Obat-Obatan
Apabila seorang ibu hamil tidak memiliki keturunan kembar tetapi berkeinginan memiliki anak kembar, coba lah untuk menghindari obat obatan serta jamu-jamu tradisional karena hal tersebut dapat menyebabkan zigot didalam rahim gagal membelah dengan sempurna. Sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter ahli kandungan.
2.       Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Saat Kehamilan
Tentu saja sebagai ibu hamil, seorang harus memenuhi kebutuhan nutrisi si janin agar dapat bertumbuh dengan baik, seperti mengomsumsi makanan yang sehat dan banyak kandungan gizi. Karena kesehatan sang janin sangatlah penting.
3.      Cobalah Untuk Kenal Dan Peka Dengan Tanda Kehamilan
8 dari 10 wanita hamil tidak mengenali tanda tanda kehamilan, sehingga mereka dengan mudah mengomsumsi obat obatan yang tidak baik untuk perkembangan sang janin, dan alangkah lebih baik konsultasi terlebih dahulu.


III.             PENUTUP
 Dari pembahasan diatas tentang teori sel serta aplikasi dalam bayi kembar siam (conjoined twins) dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Kembar siam merupakan jenis yang sangat langka dalam kembar lainya dengan perbandingan 1:200 dari kehamilan yang terjadi, dengan kategori bayi kembar dari yang lainnya kembar siam sangat beresiko tinggi karena untuk bertahan hidup dan tumbuh sangat minim.
2.      klasifikasi kembar siam adalah; thorax (thoracopagus), perut (omphalopagus) , sakrum (pygopagus), pelvis (ischiopagus), tengkorak (cephalopagus), dan punggung (rachipagus)
3.      pemisahan pada bayi kembar siam atau operasi untuk tetap tumbuh dan hidup dapat saja berlangsung dengan baik bahkan dapat di tentukan kedua bayi itu selamat tetapi dilihat jenis kembar siam tersebut. Kalau kembar siam jenis Cephalopagus dan Ischiopagus tentu saja sangat beresiko tinggi di karenakan keduanya memiliki organ yang bergabung menjadi satu. Seandainya dilakukan operasi harus di relakan antara salah satunya, bahkan bisa saja keduanya tidak selamat.
  

IV.             DAFTAR PUSTAKA
Yuwono, T. 2008. Biologi Molekuler. Erlangga, Jakarta.
Arvin, K. Behrman. 1996. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Volume 1. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Throcopagus Conjoined Twins: A Case Report. 2008. Surg, C. Rearch Journals About
Conjoined Twins. 35 (5): 45-62
Manuaba, G. B. Ida. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.