I.
PENDAHULUAN
Biologi
sel adalah cabang ilmu biologi yang memperlajari tentang sel. Sedangkan sel
sendiri adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup. Dengan adanya
kesatuan struktural dan fungsional sel ini beberapa ahli biologi banyak
memberikan teori-teori yang berhubungan dengan sel, yang didalamnya memberikan
pengamatan dan penelitian. Diantara penelitian para ahli ini mereka mengajukan
konsep bahwa makhluk hidup itu terdiri atas sel. Konsep yang diajukan tersebut
menunjukkan bahwa sel merupakan satuan struktural makhluk hidup.
Dengan
ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam teori teori sel yang diungkapkan
oleh beberapa para ahli yang selama ini sebagaian orang tidak mengetahuinya
serta untuk mengetahuitentang teori biologi sel (struktur dan fungsi sel) dan
juga mengetahui macam-macam sel berdasar keadaan inti dan juga mengetahui
macam-macam sel berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya.
Pengertian
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun Mahluk Hidup.
Definisi tentang pengertian sel tersebut mungkin sedikit sukar untuk dipahami,
oleh karena itu definisi Sel dapat kita sederhanakan. Sel adalah satuan
terkecil penyusun Mahluk Hidup. Tubuh kita (manusia) terdiri dari beribu-ribu
atau bahkan berjuta sel-sel, begitu pula dengan Tumbuhan dan Hewan.
Sel
berasal dari bahasa Latin “cella ” yang berarti ruangan berukuran kecil. Maka
sel merupakan unit ( kesatuan zahra ) terkecil organisasi yang menjadi dasar
kehidupan dalam arti biologi. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di
dalam sel, karena itulah sel dapat berfungsi secara autonomy asalkan kebutuhan
hidupnya terpenuhi.Organime Multiseluler dan Organisme Uniseluler.
Dalam
teori sel itu sediri ada dua teori yang mendasari yaitu teori klasik dan teori
modern. Teori klasik mengatakan bahwa; semua organisme hidup itu disusun oleh
satu sel atau banyak sel, sel itu sendiri merupakan unit dasar dari kehidupan
dari suatu organisme, semua sel selalu berasal dari sel sebelumnya, sel
merupakan kesatuan struktutral, fisiologi, dan organisme dalam makhluk hidup,
sel mempertahankan keberadaan ganda pertama sebagai identitas yang berbeda dan
kedua adalah sebuah blok bangunan dalam membangun organisme.
Teori
modern hampir sama dengan teori klasik namun ada sedikit perbedaan. Teori
modernmenyatakan bahwa sel merupakan unit dasar dari struktur dan fungsi dalam
organisme hidup, semua sel berasal dari sel yang telah ada melalui proses
pembelahan sel, aliran energi (metabolisme genetik DNA) yang berpindah dari sel
ke sel selama proses pembelahan sel, pada dasarnya semua sel sama dengan
komposisi di dalam spesies yang serupa, semua makhluk hidup dibangun oleh satu
sel atau banyak sel, beberapa organisme yang terdiri dari hanya satu sel
dikenal sebagai organisme uniseluler, sedang kan organisme lainnya bersifat multiseluler,
yang terdiri dari jumlah sel, kegiatan organisme tergantung pada total
aktivitas sel secara independen.
Teori – teori sel
menurut beberapa para ahli:
1. Menurut
Robert Hooke ((1665), meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Robert Hooke
melihat bahwa sayatan gabus tersebut tersusun atas ruangan-ruangan kecil. Hooke
memberi nama ruangan-ruangan kecil tersebut dengan nama sel.
2. Menurut
Felix Dujardin (1835), ahli biologi berkebangsaan Prancis, menemukan bahwa
banyak mikroorganisme yang tersusun atas satu sel saja. Dujardin juga mengamati
bahwa bahan atau substansi dari semua sel hidup adalah sama.
3. Menurut
Matthias Jakob Schleiden
dan Theodor Schwann (1838), menyatakan bahwa semua tumbuhan
tersusun atas sel-sel.Shcleiden dan Schwan kemudian menduga bahwa sel adalah
komponen dasar dari seluruh makhluk hidup.
4. Rudolf
Virchow (1858), seorang ahli biologi
dari Jerman mengemukakan teori bahwa semua sel berasal dari sel lainnya melalui
proses pembelahan.
5. Menurut
Rene Joachim Henri Dutroche (1776), bahwa sel bukan hanya unit struktural
tetapi juga fisiologis. Henri Dutrochet juga mengemukakan Seluruh jaringan
organik adalah sel bulat kecil yang disatukan oleh kekuatan adesif sedarhana.
Dengan demikian, jaringan adalah kumpulan sel yang mengalami modifikasi.
6. Menurut
Max Schultze (1825) Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik
kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. sel merupakan
kesatuan fungsional
II.
PEMBELAHAN
SEL
Pembelahan
sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi dua atau lebih sel
anak.Pembelahan sel biasanya merupakan bagian kecil dari suatu siklus sel yang
lebih besar. Pembelahan sel ada dua yaitu sebagai berikut:
a. Pembelahan
sel secara sempurna
1. Mitosis
Proses pembelahan sel
ini terjadi pada kebanyakan sel tubuh. Dalam mitosis 2 sel anak yang secara
genetik identik dihasilkan dari satu sel induk tunggal. Sebelum pembelahan sel,
replikasi DNA telah terjadi sehingga ada DNA jumlah ganda dan kromosom
mengandung dua kromatid saudara identik. Mitosis dibagi menjadi beberapa tahap.
Profase ditandai oleh pembentukkan spiral benang kromosom menjadi kumparan
untuk membentuk kromosom yang dapat diidentifikasi secara mikroskopik: membran
inti dan nukleolus menghilang dan benang mitosis terbentuk kumparan. Pada
metafase, kromosom mendapat dan nampak jelas sebagai struktur tersendiri.
Sentromer kromosom menempel pada pipamikro kumparan mitosis dan kromosom lurus
di tengah sel sepanjang kumpran tersebut. Anafase ditandai oleh pembelahan
kromosom sepanjang sumbu longitudinalnya membentuk 2 kromatid anakan dan
perpindahan setiap kromatid pasangan menuju ujung sel yang berlawanan. Tolofase
yang mengakhiri mitosis, ditandai oleh pembentukkan kembali membran inti dam
nukleolus, dan duplikasi sentriolus serta pembelahan sitoplasma membentuk 2 sel
anakan.
2. Meosis
Meiosis terjadi melalui
2 tahap yaitu meosis I dan Meosis II. Tahap meisosis I terdiri atas profase I,
metafase I, anafase I, dan telofase I.Tahap meisosis II terdiri atas profase
II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Pembelahan sel meskipun tahap
meiosis mirip dengan mitosis, terdapat perbedaan besar pada perilaku kromosom
dalam kedua proses tersebut. Dua tahap pembelahan meiosis menghasilkan empat
sel haploid dari satu sel diploid. Pada pembelahan meisosis I terjadi pemisahan
kromosom homolog ke dalam dua sel anak. Pembelahan meiosis II tidak diikuti
oleh fase S pada interfase sehingga replikasi DNA dan duplikasi kromosom tidak
terjadi pada kedua sel anak.
b. Pembelahan
tidak sempurna
Pembelahan tidak sempurna
contohnya pada bayi kembar siam. Kembar siam adalah keadaan anak kembar di mana
tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik
gagal terpisah secara sempurna. Kembar siam merupakan bentuk paling langka dari
kembar lainnya, di perkirakan 1:200 dari kehamilan identik dan selalu identik.
Kemungkinan untuk bertahan hidup serta tumbuh sangat sedikit karena kembar siam
ini resiko nya sangat tinggi. Diagnois dini serta USG sangat berperan penting
dalam hal ini.
Kembar siam di
kalsifikasikan kedalam beberapa jenis yaitu:
·
Thorax ( thoracopagus ) merupakan dimana kedua tubuhnya menyatu di bagian
dada.
·
Omphalopagus
merupakan dimana kedua tubuh menyatu di bagian perut.
Pygopagus yang merupakan dimana kedua
tubuh menyatu di bagian bokong atau pantat si bayi.
·
Ischiopagus
merupakan dimana kedua tubuh bayi menyatu di bagian pelvin dan hanya memiliki
satu organ kelamin.
·
Cephalopagus
merupakan dimana kedua tubuh bayi menyatu di bagian tengkorak, biasanya di tipe
ini ada bayi yang satu badan dan memiliki 2 kepala, dua badan dan hanya
memiliki 1 tengkorak dan saling menyatu.
·
Rachipagus
merupakan diaman kedua tubuh menyatu di bagian punggung.
Jenis
kembar siam yang sering terjadi adalah thoracopagus dimana 19 % dari jenis lain
sering terjadi. Tingkat kelangsungan hidup secara
keseluruhan untuk kembar siam adalah sekitar 25 % dan sering terjadi pada jenis
kelamin perempuan dengan perbandingan 3:1 , Dua teori telah diusulkan untuk
menjelaskan pengamatan ini : proses X - inaktivasi tumpang tindih dengan waktu
kembar monozigot dan dengan demikian dapat langsung berkontribusi pada
pengembangan kembar monozigot , dan kariotipe XX dapat memberikan manfaat
kelangsungan hidup. Dua teori yaitu; teori tradisional fisi dan teori fusi.
Teori tradisional fisi mengatakan;di mana telur yang telah dibuahi membelah
sebagian dan kembar siam mewakili tertunda pemisahan massa embrio setelah hari
12 pembuahan. Teori Fusi mengatakan; kembar siam terjadi setelah sel telur
dibuahi dan terbagi menjadi 2. Ketika dua baru dipisahkan embrio kemudian
berada di dekat satu sama lain, dan menempel pada sel lain dari jenis yang sama.
Ada beberapa penyebab terjadinya kembar siam sebagai berikut:
1.
Pada pembelahan pertama: diamnionik
dimana rahim memiliki dua selaput ketuban, sedangkan dikorionik dimana rahim
memiliki dua plasenta.
2.
pada pembelahan kedua,
selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi
ini, bisa saja salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya
tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat
3.
pada pembelahan ketiga,
selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya satu, tapi bayi masih membelah
dengan baik.
4.
Pada pembelahan keempat,
rahim hanya memiliki 1 plasenta dan 1 selaput ketuban, kemungkinan terjadinya
kembar siam cukup besar. Karena waktu pembelahannya terlalu lama, sel telur
menjadi berdempet. Jadi, kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang
pembelahannya lebih dari 13 hari.
Gambar 1. Kembar siam ( Pygoagus
dan Ischiopagus).
Gambar 2. Kembar siam (Thoracopagus,
Omphalopagus dan Rachiopagus).
Gambar 3. Kembar siam ( Thoracopagus).
Menurut seorang bidan ahli kandungan mengatakan ada beberapa
tips mencegah kembar siam sebagai berikut:
1.
Cobalah
Untuk Menghindari Obat-Obatan
Apabila
seorang ibu hamil tidak memiliki keturunan kembar tetapi berkeinginan memiliki
anak kembar, coba lah untuk menghindari obat obatan serta jamu-jamu tradisional
karena hal tersebut dapat menyebabkan zigot didalam rahim gagal membelah dengan
sempurna. Sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter ahli kandungan.
2.
Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Saat
Kehamilan
Tentu
saja sebagai ibu hamil, seorang harus memenuhi kebutuhan nutrisi si janin agar
dapat bertumbuh dengan baik, seperti mengomsumsi makanan yang sehat dan banyak
kandungan gizi. Karena kesehatan sang janin sangatlah penting.
3.
Cobalah
Untuk Kenal Dan Peka Dengan Tanda Kehamilan
8 dari 10
wanita hamil tidak mengenali tanda tanda kehamilan, sehingga mereka dengan
mudah mengomsumsi obat obatan yang tidak baik untuk perkembangan sang janin,
dan alangkah lebih baik konsultasi terlebih dahulu.
III.
PENUTUP
Dari
pembahasan diatas tentang teori sel serta aplikasi dalam bayi kembar siam (conjoined
twins) dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Kembar
siam merupakan jenis yang sangat langka dalam kembar lainya dengan perbandingan
1:200 dari kehamilan yang terjadi, dengan kategori bayi kembar dari yang
lainnya kembar siam sangat beresiko tinggi karena untuk bertahan hidup dan
tumbuh sangat minim.
2.
klasifikasi
kembar siam adalah; thorax (thoracopagus), perut (omphalopagus) , sakrum (pygopagus),
pelvis (ischiopagus), tengkorak (cephalopagus), dan punggung (rachipagus)
3.
pemisahan
pada bayi kembar siam atau operasi untuk tetap tumbuh dan hidup dapat saja
berlangsung dengan baik bahkan dapat di tentukan kedua bayi itu selamat tetapi
dilihat jenis kembar siam tersebut. Kalau kembar siam jenis Cephalopagus dan
Ischiopagus tentu saja sangat beresiko tinggi di karenakan keduanya memiliki
organ yang bergabung menjadi satu. Seandainya dilakukan operasi harus di
relakan antara salah satunya, bahkan bisa saja keduanya tidak selamat.
IV.
DAFTAR
PUSTAKA
Yuwono, T. 2008.
Biologi Molekuler. Erlangga, Jakarta.
Arvin, K.
Behrman. 1996. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Volume 1. Penerbit Buku
Kedokteran
EGC, Jakarta.
Throcopagus
Conjoined Twins: A Case Report. 2008. Surg, C. Rearch Journals About
Conjoined
Twins. 35
(5): 45-62
Manuaba, G. B.
Ida. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.